Dalam endapan dangkal sisa-sisa memori setidaknya di beberapa momen yang sempat terekam ada palung dalam yang mengingat hampir semua dari hal-hal kecil tak kasat mata (dalam keadaan mata tertutup; atau sedang tidak melihat apa yg dirasa) dan seringkali dengan beberapa stimulus tak terduga yang tiba-tiba, itu seperti shortcut yang menghubungkan ke folder-folder tempo dulu, dengan visual tipis, atmosfer, dan penginderaan kabur yang masih kuat.
Dan apesnya terkadang alam dan kondisi mood kita ikut mendukung dan jadi terpengaruh. Karna disini ada perekam hebat yang bercamppurtangan meski akar-akar di otak tak sempat menampungnya, yaitu adalah 'feel' atau 'pangroso' dengan balutan chemistry nya masing-masing.
Tidak jarang dalam keadaan seperti itu kita berlarut-larut, menyesali, merindukan, membenci, menyayangkan, dan terkadang menginginkannya lagi.
Menginginkannya lagi, inilah yang berbahaya. karna seringkali kondisi dan posisi kita saat meningatnya kembali itu sudah atau sangat tidak kondusif untuk mengulangnya.
karna beberapa hal dan tempat lebih aman untuk sekedar dikunjungi dibanding singgah dalam waktu yang lama
Tidak ada komentar:
Posting Komentar