Kamis, 18 April 2013

Nice to Visit, Bad to Stay

Dalam endapan dangkal sisa-sisa memori setidaknya di beberapa momen yang sempat terekam ada palung dalam yang mengingat hampir semua dari hal-hal kecil tak kasat mata (dalam keadaan mata tertutup; atau sedang tidak melihat apa yg dirasa) dan seringkali dengan beberapa stimulus tak terduga yang tiba-tiba, itu seperti shortcut yang menghubungkan ke folder-folder tempo dulu, dengan visual tipis, atmosfer, dan penginderaan kabur yang masih kuat.

Dan apesnya terkadang alam dan kondisi mood kita ikut mendukung dan jadi terpengaruh. Karna disini ada perekam hebat yang bercamppurtangan meski akar-akar di otak tak sempat menampungnya, yaitu adalah 'feel' atau 'pangroso' dengan balutan chemistry nya masing-masing.

Tidak jarang dalam keadaan seperti itu kita berlarut-larut, menyesali, merindukan, membenci, menyayangkan, dan terkadang menginginkannya lagi.

Menginginkannya lagi, inilah yang berbahaya. karna seringkali kondisi dan posisi kita saat meningatnya kembali itu sudah atau sangat tidak kondusif untuk mengulangnya.
karna beberapa hal dan tempat lebih aman untuk sekedar dikunjungi dibanding singgah dalam waktu yang lama

Senin, 08 April 2013

Preambule

setelah sekian lama terlontar, terseok, tergilas dan tercincang halus dan kehilangan beberapa potong tubuh rohani di beberapa tempat oleh beberapa terdakwa yang apabila tidak lupa dan malas akan saya 'jelentrehkan' satu persatu kronologis dan modus operandinya, dengan ini saya menyatakan dan memutuskan.. untuk mengotori kembali tempat ini dengan tumpukan-tumpukan omong kosong, ketidakstabilan emosi, kalimat-kalimat menjatuhkakn, tindak percocotan yg arogan, dan beberapa tuduhan-tuduhan kasar tak berasas serta argumen asusila tanpa penguat, alat bantu pengeras maupun pelumas bahkan karet pengaman dari instansi manapun. Biar dunia tentukan pilihan yg mana yg keras dan mana yg lemas! Tepat jam 3 pagi di sebuah kota yg sempat kutinggal dan kudatangi kembali dengan berbagai alasan yang begitu rumit dan akan sedikit bertele-tele untuk menjabarkan inchi demi inchi atas alurnya yang berantakan. Sekian, mari kita mulai kembali persosotan ini